Kebijakan Baru UN SMA 2010

mulai 2010 peserta dari SMA dan MA akan disilang antarsekolah
SEMARANG (SI) – Terobosan baru dilakukan penyelenggara ujian nasional (UN) yang akan menerapkan sistem silang antarsekolah untuk peserta dari SMA dan MA pada pelaksanaan ujian 2010 mendatang.

Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Mungin Eddy Wibowo mengatakan,sistem silang antarsekolah tersebut membedakan pelaksanaan UN tahun depan dengan tahun-tahun sebelumnya. Selama ini, sistem silang antarsekolah hanya diterapkan kepada guru pengawas UN.



”Dalam penyelenggaraan UN tahun-tahun sebelumnya, sistem silang antarsekolah diterapkan untuk pengawas UN yang berasal dari guru, sedangkan untuk tahun 2010, justru murid-murid peserta UN yang akan disilang dengan sekolah lain,”katanya di Semarang kemarin. Dia mengatakan, dengan sistem silang tersebut dapat dipastikan tidak ada peserta yang mengerjakan soal UN di sekolahnya sendiri.

Sistem silang tersebut akan diterapkan antarsekolah yang tidak berjarak terlalu jauh untuk memudahkan para siswa. Nantinya, kata dia, sekolahsekolah akan dikelompokkan berdasarkan wilayah tertentu. Setiap kelompok berisi 4–5 sekolah dan sistem silang antarsekolah akan diterapkan dalam masing-masing kelompok untuk memudahkan peserta dalam mengikuti UN.

”Apabila mereka (peserta UN) disilang dengan sekolah lain yang berjarak relatif jauh, tentunya akan kesulitan, baik dalam hal transportasi maupun biaya, sehingga dikhawatirkan akan menyulitkan dan membebani mereka,” ujarnya. Menurut Mungin,sistem silang itu hanya diterapkan untuk siswa SMA dan Madrasah Aliah (MA).

Sedangkan peserta dari SMA Luar Biasa (SMALB), SMK, SMP tetap melangsungkan UN seperti sistem yang digunakan tahun sebelumnya yang menerapkan silang antarsekolah untuk pengawas. Berkaitan dengan penyilangan peserta UN untuk SMA dan MA tersebut, dia mengatakan, dalam praktiknya nanti kemungkinan akan ada siswa yang mengerjakan soal UN yang berbeda dalam satu ruangan.Namun,menurut dia, hal itu tidak akan menyulitkan distribusi soal.

”Materi UN SMA dan MA sama persis untuk bidang IPA dan IPS, kecuali bagi siswa MA yang mengambil jurusan keagamaan.Namun, nantinya akan dibuat suatu sistem yang mengatur tentang distribusi soal untuk mengatasi kesulitan semacam itu,”katanya. Ditanya alasan penerapan sistem silang antarsekolah untuk peserta UN, Mungin mengatakan, langkah tersebut untuk meminimalisasi tindak kecurangan yang dilakukan guru dan pihak sekolah yang banyak ditemui dalam pelaksanaan UN tahun sebelumnya.

”Dengan sistem itu,para siswa akan termotivasi untuk belajar lebih giat karena masing-masing peserta tidak mengenal satu sama lain, sehingga potensi tindak kecurangan dengan bekerja sama dalam mengerjakan soal akan berkurang,” kata Mungin. Kebijakan baru lainnya dalam penyelenggaraan UN 2010 adalah diberlakukannya model her atau ujian ulang untuk siswa yang tidak memenuhi standar kelulusan.

Dalam Peraturan Mendiknas No 75/ 2009 tentang pelaksanaan UN SMP/Mts, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK dijelaskan adanya UN utama,UN susulan,dan UN ulangan. Kepala Dinas Pendidikan Jatim Suwanto menuturkan, pelaksanaan UN 2010 memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada UN sebelumnya,peserta yang tidak memenuhi standar kelulusan harus mengikuti ujian kejar paket.

”Tapi, UN kali ini ada her bagi mereka (siswa) yang tidak memenuhi nilai standar kelulusan,” ujar Suwanto kemarin. Dengan adanya UN susulan dan ulangan, kata Suwanto, kesempatan siswa untuk lulus UN semakin terbuka lebar.

Pemerintah juga memberikan pilihan kesempatan yang bisa dimanfaatkan siswa. ”Apalagi standar kelulusan UN tahun ini tidak naik, tetap menggunakan patokan 5,50,”tegas mantan Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi Jatim itu.